Minggu ini benar-benar kacau buat saya. Kepala saya berantakan. Overwhelmed. Dan seperti biasa, ketika ini terjadi saya hanya bengong duduk di depan PC tak tahu mana yang harus saya kerjakan, atau pikirkan, lebih dulu. Oh iya, saya sekarang pakai AIO (all in one) PC dengan monitor sebesar 23.8 inch yang sangat membantu mata saya yang rabun jauh sekaligus rabun dekat ini. Chaos ini dimulai dengan: deadline submit research proposal tanggal 20 Oktober besok lusa sementara saya masih jauuuuuhhhh dari selesai permintaan supervisor saya untuk run data (walaupun dummy), padahal seperti poin 1 tadi, proposalnya sendiri masih jauuuuuuh dari proposal salah […]
To Forgive and To Let Go
Mengampuni. Melepaskan. Mudah diucapkan, sulit dilakukan. Ini sesuatu yang saya pelajari selama satu dekade lebih hidup bersama depresi. Sesuatu yang perlu saya lakukan setiap hari, kadang-kadang berulang-ulang untuk hal yang sama. Kenapa bukan mengampuni dan melupakan? Forgive and forget, gitu? Nah, saya tipe orang yang susah lupa. Kalau saya mengingat sesuatu, saya akan ingat sampai detil terkecil. Terlalu ingat, dan ingatan itu sering saya ulang-ulang sendiri di kepala saya, jebakan maut yang berbahaya dan memperbesar risiko relaps. Dulu banget saya sering berusaha melupakan. Saya kadang bilang kepada diri sendiri, saya pokoknya mau lupa semua yang ngga enak. Sialnya, buat saya […]
Trigger
Sering denger kata-kata ke-“trigger”? Menurut Cambridge Dictionary, sebagai verb, trigger dapat berarti “an event or situation, etc. that causes something to start” atau secara psikologis dapat juga berarti “something that causes someone to feel upset and frightened because they are made to remember something bad that has happened in the past“. Pendeknya, trigger ini sesuatu yang membuat episode depresi (atau mental illness lainnya) bisa terjadi lagi alias relapse. Buat saya, ada beberapa hal yang berdasarkan pengamatan lebih dari sepuluh tahun terakhir bisa men-trigger saya dan saya bisa bagi dalam empat kategori besar. I. Buku-buku yang saya baca 1. Prozac Nation […]
Tujuh Trik Ketika (Hampir) Relaps
Ini mirip ya sama posting saya sebelumnya. Mungkin bisa jadi “Trik Saya the Series” gitu hehehe. Ini jadi semacam catatan saya sendiri tentang hal-hal yang saya lakukan yang kadang berhasil mengurangi risiko relaps saya. Kadang ya, soalnya it didn’t work all the time. Ngga tau kenapa, kadang cara itu berhasil, kadang juga tidak. So here it goes. Pergi ke tempat ngopi yang belum pernah didatangin. Istilah saya, breaking the routine. Saya bisa hang out sama Bapake, sama anak-anak, lihat interior cakep, ngopi enak. Ini me time saya, refreshing saya. Belanja di toko bahan kue. Favorit saya Titan di Fatmawati karena […]
On Being A (Depressed Angry) Mother
Scene 1 Adek: Mama marah? (very softly) Mama: …. Adek: Mama marah? (still very softly) Mama: … Adek: Mama marah? (even more softly) Mama: Sedikit. Mama sayang Adek. (hugging Adek so very tightly, kissing his head while stroking his hair) Adek: Adek sayang Mama. Scene 2 Kakak: Mama, kenapa sih tadi Mama marah Bapak beresin barang-barang Mama? Padahal kan Bapak beresin karena berantakan. Mama: … Kakak: Kenapa sih Mama, Mama marah? Mama: Iya ya, harusnya Mama ngga marah ya? Kakak: Iya, Bapak kan cuma mau beresin supaya ngga berantakan. Mama: Iya, Mama harusnya ngga marah. Besok-besok kalau Mama marah-marah […]
Six Tips for Depressed Women
Hello Blogggggg, long time no see (macam banyak aja ya yang visit blog curcol ngalor ngidul ini). Ke mana aja saya? Well, selesai ujian yang bikin tidur ngga teratur, di mana sempat kejadian saya bengong di tengah ujian, tiba-tiba merasa tidak punya energi dan motivasi untuk mengerjakan ujian yang sebenarnya bisa saya kerjakan, kami sekeluarga road trip. Yup. Road trip pada saat pandemi. Saya tidak konsisten dengan post saya sebelumnya? Tentu saja. Saya tidak pernah bilang saya mampu konsisten. Bapake stres berat karena semua tanggung jawab rumah dia yang handle sementara saya persiapan ujian. Mulai dari bersih-bersih rumah, memasak, menyuapi […]
One of Those Moments
Key. This is one of those moments. Eleven pm here, kids are being tucked in by hubby. I can still hear them chat and tease each other though. I am sitting on my working desk, trying to revise the past lecture(s), most of which I could not focus enough. I feel very intimidated now, not being able to concentrate, falling behind again on my course, and my meds are not kicking in yet. I’m back on SSRI, along with clobaxam, and the first week, as usual, is the worst. Dizzy all day long, sleepy, and feel overwhelmed just trying to […]
I Just Don’t Feel Like Doing Anything
Iya, begitu. Ngga pengen ngapa-ngapain. Sering banget. Sekarang saya adalah mahasiswa, dengan suami dan dua anak dan tanpa asisten seorang pun. Lalu ada episode “saya pokonya ngga pengen ngapa-ngapain”. Cilakanya itu terjadi hari ini, sejak tiga hari lalu. Besok ujian makro. Tiga hari lalu ujian ekonometri. Sehari sebelumnya ujian mikro. Polanya jelas sih harusnya ya, saya kelelahan fisik dan mental. But me being me, jarang banget kasi diri sendiri kesempatan menikmati santai. Jadilah saya ngotot tetap bertahan di depan laptop dan buku-buku saya walaupun ya itu tadi, akhirnya saya memang ngga ngapa-ngapain. Sampai sekarang, saya masih belum cukup bisa membedakan […]
Angry Mama
Ada saat-saat saya benar-benar tidak bisa menahan kemarahan saya. Ada luapan yang tiba-tiba meledak right there and then. Meledak begitu hebat karena sebab yang sangat sepele sebenarnya, kalau dipikir-pikir. Sayangnya, ketika kemarahan itu meletus, saya tidak mampu berpikir. Baru saja saya meledak karena anak-anak saya habis main air di teras dan basah kuyup dan hanya mau dimandikan oleh saya. Saya sedang tenggelam dalam pekerjaan saya, sedang berayun dengan keasyikan saya bekerja. Rasanya jengkel sekali bahwa Bapake dengan senang hati memanggil saya memandikan mereka dengan alasan mereka hanya mau dimandikan oleh saya. Saya pun mandikan mereka, tapi dengan kemarahan yang meluap-luap. […]
The Beginning
Key. Post pertama saya tentang depresi. Ever. Saya pertama kali didiagnosa depresi tahun 2011 oleh seorang GP (general practitioner atau dokter umum) di suatu kota kecil di Inggris. Saya sedang menjalani post graduate study saya di sana. Being me, yes that I-will-reach-the-sky-higher-than-you-ever-dream-of me, memilih “rocket science” major di salah satu uni paling kompetitif di sana. And yeah I flunk massively. I failed some courses. Saya terancam tidak bisa melanjutkan studi dan tidak diperbolehkan melanjutkan ke tahap penulisan dissertation kalau saya tidak berhasil lulus minimal beberapa courses pada ujian ulangan (orang Inggris menyebutnya resit). Ketika itu saya mati-matian mempersiapkan diri untuk […]